AGONIZED : INDAH JAYA GRINDCORE HOOLIGANS




Agonized, a grindcore band that has been steadfast in its extreme music pursuit, traces its roots back to 2006. Here’s a dive into the band’s origin, evolution, and future plans.


The History Behind Agonized


The journey of Agonized began in late 2006, founded by Ito, who happens to be Endeng's (from Kudeta and Berserker Barrage) younger brother. The idea of forming the band emerged from casual late-night hangouts at their usual hangout spot, affectionately named ‘Court.’ This repurposed basketball court, turned DIY skatepark, became the breeding ground for their musical passion. Initially, Agonized was more of a carefree project—a space to channel their love for extreme music without taking things too seriously.


Why the Name Agonized?


When it was time to take the band seriously, the members found themselves struggling to decide on a name. One day, while listening to Rotten Corpse's Maggot Sickness cassette brought by their friend Kuyak, inspiration struck. They chose Agonized, one of the track titles, as their band's name. To this day, the name reflects the emotions that their music channels—feelings shared by many in the modern world.


The Line-Up Over the Years


Like any long-standing band, Agonized has gone through several line-up changes.


Original Line-Up (2006 - 2007):


Ito - Guitars (2006 - 2010)


Paffen - Vocals (2006 - present)


Jude - Bass (2006 - 2007)


Yan - Drums (2006 - 2007)



Current Line-Up:


Endeng - Guitars/Vocals (2010 - present)


Paffen - Vocals


GG - Bass (2013 - present)


Wan Baltan - Drums (2007 - present)



Musical Catalogue


Agonized’s discography is a testament to their commitment to grindcore and their ability to evolve creatively. Notable releases include:


Third World Obliteration (2010 promo/demo)


Consumed EP (2014)


Bound EP (2015)


Contributions to various compilations: Do It Together! and Noise From Hell Vol.1 (2015)


Re-Pressure (2017) – A remastered mini discography featuring unreleased tracks


Recent releases such as Harvest (2023), Devolved Envolution EP (2023), and Grind Squad Resurrection live split (2023)


Aversion (Tribute to Repulsion, 2024), Untitled Grinding Borneo 4-Way Split, and Oblivious, Impermanence



Grindcore at Its Core


Agonized has stayed true to its roots, playing grindcore with unrelenting energy. The genre perfectly encapsulates their ethos of raw intensity and rebellion.


Looking Ahead


As the band gears up for its next chapter, there’s exciting news on the horizon. Agonized is planning to release their first full-length album in 2025—a major milestone for a band with such a storied past.


Agonized continues to push the boundaries of grindcore while staying grounded in their DIY ethos. From their humble beginnings at the ‘Court’ to becoming a respected name in the grindcore scene, their journey is one of passion, resilience, and unyielding dedication to extreme music. Stay tuned for what’s next!


You guys can check this band out by following them :


Facebook :

https://www.facebook.com/agonizedxgc?mibextid=ZbWKwL

Instagram :

https://www.instagram.com/agonizedxgc?igsh=MTlpaGp1c2ZuM2syNw==

Bandcamp :

https://agonizedxgc.bandcamp.com/album/devolved-envolution

Youtube :

https://youtube.com/@agonizedgc?si=efrmQjmR37Zm_HDb


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ulasan Lagu "Jauh" oleh Acun: Melodi Lembut untuk Cinta Jarak Jauh

Image
Hari ini saya ingin berkongsi tentang lagu terbaru yang pasti akan mencuri hati anda, terutamanya buat mereka yang sedang menjalani cinta jarak jauh. Lagu ini berjudul "Jauh" dan merupakan lagu pertama daripada seorang anak tempatan Lahad Datu yang bernama Acun. Melodi yang indah Dari segi melodi, "Jauh" menawarkan satu pengalaman mendengar yang sangat menyenangkan. Lagu ini adalah kategori soft listening, di mana ia sesuai didengarkan pada waktu-waktu santai, terutamanya di malam hari. Liriknya juga sangat mendalam dan penuh dengan emosi. Lirik dan tema Lagu "Jauh" bercerita tentang perasaan rindu dan cinta terhadap seseorang yang berada jauh di sana. Antara bait lirik yang paling menyentuh hati ialah "Ku masih di sini memirkanmu oh bungaku." Lirik ini membawa maksud bahawa sesibuk mana pun seseorang itu, pasti akan ada masa untuk memikirkan orang yang dicintai. Ini sangat relevan bagi mereka yang hanya mempunyai waktu malam untuk berkomunikasi ...
Read more
Image
Bermulanya perjalanan Tahdiyul Arwah Tahdiyul Arwah muncul ke dalam dunia musik pada tahun 2006. Berasal dari Lahad Datu, Sabah, menjanjikan sesuatu yang jauh lebih dari sekadar bunyi. Dengan formasi awal yang terdiri dari Majid sebagai vokalis, Pejal memegang bass, Rickz mengisi posisi gitar kedua, Jamali menekuni gitar utama, dan P.E bertanggung jawab atas drum, band ini mulai membawa lagu yang bergenre Melodic Black Death Metal, terpengaruh dari band seperti Dissection, Gate Of Ishtar, dan juga Sacramentum, band ini yang banyak memberi inspirasi dan kegelapan kepada band Tahdiyul  Arwah. "Line up Tahdiyul Arwah, Dari kiri Majid/Vox, tengah Jamali/Gitar/Bass Kanan Fahmi/Drum" Namun, seperti halnya perjalanan kebanyakan band, Tahdiyul Arwah tidak luput dari perubahan dan evolusi. Lineup pada tahun 2024 memperlihatkan transformasi yang signifikan dalam identitti musik mereka. Majid tetap menjadi vokalis utama, sementara Jamali mengambil alih semua peran gitar dan bass. Kehadi...
Read more

GATS : Hardcore Punk Belum Mati

Image
  "GATS Line up" GATS ni tertubuh tahun 2023, disebabkan semua line up sudah bosan dan tiada aktiviti, dan masing-masing mahu cari alternatif dan hiburan yang lebih aggresif, maka tertubuhlah band GATS ini, Nama GATS ini pula diambil dari short form Gattling Guns, disebabkan kelajuan Gattling Guns itu lah yang menjadi pemangkin untuk buat beat selaju peluru. " EP GATS"  Faktor usia dan komitmen hidup ni lah yang buat semua line up mahu buat band ini jadi band yang terakhir untuk semua line up tubuhkan, dan jika berpecah mungkin semua gantung instrument, GATS masih bawa genre hardcore punk, tapi lebih kepada experimental, dengan gabungan sub genre lain seperti powerviolence dan banyak elemen lain di setiap lagu, di situlah keunikan band ini boleh dinampak.  Line up azrul (Gitar) , gerl (Vokal) , madir (Bass) josh (Gitar) dan salah satu legend drummer stik pendek yang kacak akbar (Drummer), masing-masing dari pecahan band dari sabah juga, dan akhirnya bergabung untuk ...
Read more